Sabtu, 01 Januari 2011

Next


Ah...lucu sekali bagaimana bisa disebut mempunyai sanak family, jika pada akhirnya merekalah yang mencampakkan dirinya. Merekalah yang menjerumuskan kenistaan terhadap wajah gadis lugu itu.
“ Mak...tolong Ratna mak, Ratna tidak mau pergi..”, rengek gadis mungil itu memandang Ibunya yang tak dapat berbuat banyak. Ia meronta-ronta, mencoba melepaskan genggaman tangan seorang budak harta dengan sisa-sisa kekuatan yang ia punya. Tapi, tetap saja..
Dari balik jendela, sang Ibu hanya bisa menitikkan air mata. Memandangi anak sulungnya meronta-ronta diangkut sebuah mobil tua. Pandangan mereka bertemu, berkaca-kaca, tumpahan air kepasrahan berselancar dibalik kelopak mata yang telah rapuh-berselancar dibalik kelopak mata yang akan rapuh jua.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar